Kelompok siapa yang selamat?

Terselamatkan tidak memiliki hubungan dengan apakah seseorang menjadi bagian dari suatu kelompok tertentu atau tidak. Bukan kelompok yang dibangkitkan. Pada hari kiamat orang akan dibangkitan sendiri-sendiri.

Kelompok siapa yang selamat? Salafi atau nonsalafi

"Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri." (19:95)

"(Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap diri datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurnakan (balasan) apa yang telah dikerjakannya, sedangkan mereka tidak dianiaya (dirugikan)." (16:11)

"Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya." (23:101)

"Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan." (23:102)

"Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam." (23:103)

"Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat." (23:104)

"sedang mereka saling memandang. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya, dan isterinya dan saudaranya, dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia)."(70:11-13)

"Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya." (70:14)

"Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya,  dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya."(80: 34-37)

Manusia tidak dibangkitkan dengan kelompok, negara, atau ideologinya. Mereka semua akan mendatangi penciptanya pada hari kebangkitan sendiri-sendiri. Jadi jangan menganggap hanya kelompokmu yang selamat dan orang di luar kelompokmu adalah orang-orang yang tidak selamat.

Jika dia beruntung, maka dia beruntung. "Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun..."(10:44). Jika dia tidak beruntung, maka amalannya yang telah membuatnya celaka.

"Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya hanya amalan-amalanmu yang Aku catat untukmu, kemudian Aku akan memberikan balasan kepadamu. Maka barangsiapa mendapat kebaikan, hendaklah ia memuji Allah, dan barangsiapa mendapat selain itu, janganlah ia menyalahkan siapa pun selain dirinya sendiri." (Arba'in An-Nawawi, hadis ke 24)

Oleh: Wasatiah

Ilmu adalah obat paling manjur untuk menyembuhkan kebodohan. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.

Posting Komentar

Posting Komentar